Selasa, 14 Januari 2014
Perasaan Gampang Berubah-ubah? Waspada Penyakit Bipolar
Penyakit bipolar adalah jenis penyakit psikologi yang ditandai dengan perubahan mood secara ekstrim. Istilah bipolar dipakai untuk menunjukan suasana hati penderitanya yang dapat berubah-ubah secara ekstrim antara dua kutub (bipolar) yaitu
kebahagian (mania)
dan kesedihan (depresi).
Biasanya orang yang menderita penyakit bipolar bisa merasa sangat antusias dan penuh semangat (mania) namun secara tiba-tiba perasaan tersebut akan berubah secara drastis menjadi kesedihan yang mendalam dan menimbulkan perasaan sangat kecewa, putus asa, pesimis, bahkan hingga memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Di Indonesia sendiri masih banyak yang belum mengetahui tentang penyakit mental dan kejiwaan yang satu ini, padahal di beberapa negara di dunia penyakit ini mulai diantisipasi secara serius.
Gejala-gejala dari penyakit ini pun bervariasi, dikarenakan penyakit bipolar ini memiliki 4 tingkatan yaitu :
Depresion
Suasana hati yang selalu sedih berlarut-larut atau berkepanjangan
Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
Mudah letih, tak bergairah dan tak bertenaga
Kurang percaya diri
Memiliki keinginan untuk bunuh diri
Mania
Memiliki perasaan gembira secara berlebihan
Mudah tersinggung dan marah
Membuat keputusan aneh dan tidak masuk akal, namun cenderung berbahaya
Seperti mendengar suara bisikan yang orang lain tidak mendengar
Sulit tidur
Hypomania
Pada tingkatan ini penderita memiliki gejala yang hampir sama dengan tingkat mania, hanya saja pada tingkatan ini penderita lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami halusinasi dan delusi. Tingkatan hipomania ini sulit di diagnosis karena terlihat seperti orang biasa, tetapi sebenarnya memiliki risiko yang sama dengan tingkatan mania.
Mixed Mood
Pada tingkatan ini penderita mengalami tingkatan Mania dan Depresion secara bersamaan dan berulang-ulang. Tanda-tanda umum pada tingkatan ini termasuk depresi di kombinasikan dengan aglitasi, iribilitas, kegelisahan, dan insomnia. Kombinasi energi yang tinggi dari tingkatan ini beresiko lebih tinggi untuk bunuh diri.
Salah satu faktor penyebab utamanya adalah faktor fisiologis dimana cairan kimia pada otak tidak seimbang. Diketahui bahwa otak memiliki neurotransmitters sebagai cairan yang menjaga kestabilan dari sel ke sel, neurotransmitters yang diperlukan oleh otak untuk berfungsi adalah dopamine dan serotonin dua sel tersebut memegang penting dalam kesehatan emosional seseorang. Jika dua susunan dari sel tersebut tidak seimbang maka akan memicu penyakit bipolar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar