Minggu, 30 November 2014

MENYUSUI DI SAAT PUASA

Untuk kalangan para ibu-ibu yang sedang menyusui memang tidak disarankan untuk menjalankan ibadah puasa, hal itu terutama bila terkait dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi tidak begitu baik. Namun ibu dan bayi yang sehat sangat dianjurkan untuk berpuasa, lagipula jumlah air susu tidak berpengaruh ketika ibu menjalani puasa.
menyusui
Masalah utama yang dihadapi ibu menyusui saat berpuasa biasanya adalah dehidrasi. Untuk mengatasi hal ini, coba simak tips berpuasa Ramadan untuk ibu menyusui berikut ini :
  • Metabolisme. Masalah metabolisme yang menurun paling sering ditemui ketika puasa Ramadan. Cara menghadapinya adalah dengan makan makanan berserat dengan lebih banyak saat sahur atau berbuka.
  • Buah dan sayur. Memperbanyak asupan buah dan sayur juga disarankan. Selain mengandung serat tinggi, kedua makanan tersebut kaya akan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
  • Produk gandum. Tujuan utama mengonsumsi produk gandum adalah agar ibu menyusui lebih kenyang ketika berpuasa. Selain itu, jangan lupa asupan protein dari daging dan kacang-kacangan.
  • Makanan pedas. Hal yang perlu diingat bagi ibu menyusui yaitu menghindari segala jenis makanan pedas dan minuman kafein. Kedua jenis makanan tersebut membuat tubuh menjadi mudah lelah dan mempercepat dehidrasi.
  • Air putih. Jangan malas minum banyak air putih selama berpuasa untuk menghindari dehidrasi. Jika perlu, minum air putih sepanjang malam secara berkala agar disimpan dalam tubuh selama berpuasa.
  • Suplemen. Konsultasikan dengan dokter setempat, apakah ibu menyusui perlu mengonsumsi suplemen atau tidak. Selain suplemen, makanan khas Ramadan seperti kurma juga banyak-banyak dikonsumsi karena buah tersebut mampu memberikan berbagai manfaat bagi tubuh selama berpuasa.
Demikian berbagai tips berpuasa untuk ibu yang sedang menyusui. Apabila ibu menyusui memang tidak sanggup menjalankan puasa, mereka jelas tetap harus menggantinya di lain hari di luar bulan Ramadan.

SUSAH BUANG AIR BESAR

Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri atau hanya karena kurang serat, tetapi tahukah anda bahwa sembelit dapat merupakan tanda adanya “ hal yang tidak beres “ pada saluran cerna anda dan dapat mengancam nyawa bila tidak diobati dengan baik?

Sembelit atau konstipasi dapat diartikan sebagai gangguan pada pergerakan saluran cerna bawah sehingga menimbulkan kesulitan dalam buang air besar atau frekuensi buang air besar yang berkurang. Frekuensi buang air besar pada tiap individu sangat bervariasi dan individual sehingga sembelit hanya dapat dinilai oleh si penderita berdasarkan frekuensi buang air besar biasanya. Gejala Sembelit ini timbul pada ± 1-2 % dari populasi umumnya.
Seringkali sembelit dapat sembuh sendiri atau hanya karena perubahan jenis makanan yang dimakan, tetapi sembelit juga dapat merupakan bagian dari penyakit atau kelainan yang timbul pada saluran cerna bawah.
Sebelum kita membahas sembelit, tentu kita harus mengetahui lebih dahulu pergerakan saluran cerna bawah yang normal. Yang disebut saluran cerna bawah terdiri dari usus halus bagian bawah ( jejunum dan ileum ), usus besar, dan dubur, sehingga bila ada gangguan pada salah satu bagian di atas maka gejala sembelit dapat muncul. Pengaturan pergerakan saluran cerna bawah sebagian besar diatur oleh system saraf di luar control sadar manusia kecuali bagian dubur yang dapat diatur secara sadar. Bila sisa makanan yang telah dicerna masuk ke dalam jejunum dan ileum maka akan merangsang system saraf usus untuk menggerakkan usus secara simultan dan teratur mendorong sisa makanan ke usus besar. Setelah sisa makanan sampai ke usus besar maka akan terjadi penyerapan air dan elekrolit dari sisa makanan, kemudian produk sisa tersebut akan disimpan sementara di usus besar dan ketika sudah penuh maka produk sisa dibawa ke rectum. Produk sisa pada rectum inilah yang akan merangsang sensasi ingin buang air besar, tetapi karena dubur diatur secara sadar oleh anda maka anda dapat menahan keinginan buang air besar untuk sementara hingga sampai ke toilet.
Karena frekuensi buang air besar tiap individu berbeda, maka anda mengalami sembelit bila frekuensi buang air besar lebih lama dari biasanya, kemudian biasanya disertai dengan gejala kembung dan sakit perut pada bagian bawah, dan bila sembelit telah berlangsung lama dan tidak diobati dengan benar maka dapat timbul gejala sakit kepala, nafsu makan menurun, rasa tidak nyaman pada perut dan dapat mempengaruhi gaya hidup dan keseharian anda.
Sembelit sendiri sebenarnya merupakan salah satu gejala yang timbul bila ada gangguan pada saluran cerna bawah. gangguan ini dapat muncul secara primer yang berarti karena memang ada penyakit atau kelainan pada saluran cerna bawah atau secara sekunder karena kebiasaan yang salah dan stress atau adanya penyakit sistemik yang diderita.

Penyakit atau kelainan pada saluran cerna bagian bawah antara lain :

1. Sumbatan pada usus akibat fungsi saraf yang terganggu. Gejala yang muncul adalah sembelit disertai nyeri perut yang hebat, kembung, mual dan muntah, dapat juga disertai gambaran pergerakan usus pada permukaan perut dan mungkin teraba adanya massa pada perut. Keadaan ini dapat muncul tiba-tiba atau perlahan-lahan tergantung dari parahnya sumbatan. Keadaan ini merupakan keadaan yang berbahaya dan sebaiknya anda segera ke rumah sakit.
2. Diverticulitis yang terjadi akibat lemahnya dinding usus, sehingga pada kontraksi yang kuat, terjadi pemutaran usus sehingga usus terlipat dan tersumbat, akibatnya gerakan usus bawah terhenti. Selain sembelit, gejala lain yang muncul adalah nyeri pada perut kiri bawah dan teraba adanya massa pada area tersebut, mual, buang gas, dan demam ringan. Sembelit akibat diverticulitis ini biasanya sifatnya akut / tiba-tiba dan merupakan keadaan yang dapat mengancam nyawa, sehingga sebaiknya anda segera ke rumah sakit terdekat.
3. Iskemia arteri mesenteric yang memperdarahi usus, sembelit muncul secara tiba-tiba dengan kegagalan untuk buang gas dan mengeluarkan tinja, nyeri perut yang hebat, muntah dan tidak ada nafsu makan. Keadaan ini merupakan keadaan yang mengancam nyawa sehingga anda harus segera ke rumah sakit terdekat.
4. Syndrome usus iritabel dimana ditandai dengan perubahan kebiasaan buang air besar yang berhubungan dengan nyeri pada perut. Penyebab sindroma ini hingga kini tidak diketahui.
5. Colitis ulcerative atau radang disertai ulkus pada usus tetapi dibanding sembelit gejala yag lebih sering muncul adalah diare.
6. Hemorrhoids atau ambein, sembelit terjadi karena menghindari nyeri yang muncul bila buang air besar. Selain sembelit dapat terlihat darah menetes setelah selesai buang air besar.
7. Fissure anal atau luka pada lubang dubur. Sembelit terjadi juga akibat menghindari nyeri yang muncul bila buang air besar. Selain sembelit, dapat terlihat darah yang menetes dari dubur ketika buang air besar.
8. Penyakit hirschprung yaitu penyakit bawaan berupa ukuran usus yang sangat besar sehingga daya tampung lebih besar, akibatnya frekuensi buang air besar menurun.
9. Bila sembelit muncul pada orang tua ( > 45 tahun ) maka dapat dicurigai sebagai tanda awal kanker usus besar.
10. Idiopatik / tidak diketahui
Penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi pergerakan saluran cerna bawah sehingga menimbulkan sembelit antara lain:
1. Diabetes mellitus yang menyebabkan kerusakan pada saraf sehingga menimbulkan sembelit dan gejala lain seperti sulit menelan, hipotensi orthostatic, pingsan, nyeri akibat kandung kemih yang penuh, dan pada pria disertai impotensi dan ejakulasi retrogard.
2. Multiple sclerosis adalah penyakit yang menyerang saraf secara keseluruhan sehingga salah satu manifestasi kliniknya adalah sembelit selain gejala gangguan saraf lainnya.
3. Hypothyroidism yaitu kurangnya hormone tiroid pada tubuh. Sembelit muncul pada awal penyakit disertai kurang tahan terhadap dingin, berat badan meningkat, dan gejala-gejala lainnya yang terkait hipotriodisme.

Kebiasaan yang salah atau stress antara lain :

1. Kebiasaan menahan keinginan buang air besar, akibatnya terjadi gangguan dalam pergerakan saluran cerna bawah.
2. Makanan yang kurang serat
3. Asupan cairan yang kurang ( normalnya minimal 1,5 liter per hari )
4. Cemas yang kronik sehingga mempengaruhi kerja otot secara keseluruhan dan menurunkan pergerakan daripada usus.
5. Stress emosional yang tiba-tiba dan hebat.
6. Kurangnya latihan fisik / olahraga.
7. Sering mengkonsumsi obat-obatan seperti :
- Obat maag yang mengandung aluminium atau kalsium
- Antikolinergik atau obat yang mengandung efek antikolinergik seperti anti depressant
- Obat anti nyeri ( analgesic )
8. Penggunaan berlebihan dari obat pencahar
9. Penggunaan narkoba terutama jenis morfin dan turunannya.
10. Efek samping dari terapi radiasi atau operasi pada daerah rectum-anus yang mengenai saraf.
Diantara semua penyebab yang ada maka kebiasaan hidup yang salah atau stresslah yang paling sering menimbulkan sembelit tanpa mengurangi kemungkinan akibat penyakit pada saluran cerna bawah dan penyakit sistemik.
Bila penyebab sembelit adalah penyakit pada saluran cerna atau penyakit sistemik maka pengobatan disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya. Pada dasarnya langkah pertama adalah pemberian makanan tinggi serat yang berguna untuk melembutkan kotoran dan menjaga konsistensinya untuk tetap kenyal, obat anti nyeri, dan obat pencahar yang disesuaikan dengan penyebab sembelit yaitu:
- Pencahar rangsang yaitu obat yang merangsang keinginan untuk buang air besar. Biasanya obat yang beredar di pasaran merupakan jenis ini.
- Pencahar garam dan pencahar osmotic yaitu obat yang menarik air dari lumen usus sehingga konsistensi tinja menjadi lebih lunak dan akibat daya tarik air tersebut, pergerakan usus menjadi lebih aktif. Contohnya adalah laktulosa
- Pencahar pembentuk massa yang bekerja dengan cara yang sama dengan pencahar garam, hanya saja obat bekerja di usus besar. Contoh yang dikenal masyarakat adalah agar-agar.
- Pencahar emolien yaitu obat yang melunakkan tinja tanpa merangsang pergerakan usus
Sedangkan langkah berikutnya adalah terapi terhadap penyakit dasarnya.
Bila penyebab sembelit adalah kebiasaan yang salah maka terapi yang tepat adalah mengurangi hingga menghilangkan kebiasaan yang salah tersebut disertai penggunaan obat pencahar untuk mengeluarkan tinja yang ada. Bila penyebab sembelit adalah stress emosional maka sebaiknya anda menemui psikiater untuk konsultasi lebih lanjut.
Setelah sembelit teratasi maka anda tentu perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terulang lagi, langkah-langkah sederhana yang dapat diambil antara lain:
1. Melatih kebiasaan untuk buang air besar secara teratur. Yang paling baik adalah satu kali sehari terutama pada pagi hari. Keinginan buang air besar dapat dipicu dengan meminum segelas air putih pada pagi hari segera setelah bangun tidur. Hal ini akan menimbulkan rangsangan pergerakan usus halus dan usus besar sehingga kotoran didorong ke rectum dan akhirnya timbul keinginan buang air besar.
2. Minum air putih minimal 1,5 liter sehari
3. Makan makanan yang berserat tinggi seperti sayur-sayuran, gandum, buah-buahan, agar-agar, dll.
4. Olahraga yang teratur misalnya jalan-jalan pagi.
5. Istirahat yang cukup minimal 4 jam sehari
6. Sarana yang dapat merilekskan anda dari tekanan aktivitas sehari-hari
7. Penggunaan suplemen serat dapat dilakukan setelah anda memiliki pola buang air besar yang teratur
8. Bila penyebab sembelit adalah penyakit sistemik maka menjaga kestabilan kesehatan sesuai anjuran dokter anda adalah pencegahan yang baik.