Kamis, 13 Maret 2014

‘‘TIGA MENIT DI MALAM PANJANG’’



Ini adalah kisahku. Menaruh hati diam² pada seorang lelaki taat yang selalu membuat hari²ku menjadi indah dan berwarna. 

Sayangnya, sama sekali tak ada keberanian yang aku tunjukkan untuk mengungkapkan rasa itu. Aku selalu merasa puas dengan apa yang kulakukan. 

Melihatnya dari jauh dan mendo'akannya selama tiga menit dalam malam panjangku.

"Tiga menit dalam empat tahun. Bukankah itu waktu yang lama... Tidak, itu bukan waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku dengan lelaki yang kucintai diam²...!!!"

Aku masih menyimpan rasaku diam² kepadanya. Hingga tahun kedua aku bisa melihatnya tampak semakin dewasa. Sedangkan aku masih saja takut² melihatnya. Namun, kau tahu satu yang pasti, Aku masih mendo'akannya dalam malam² panjangku. Tiga menit untuknya.

Kubisikkan diam dan dalam. Sungguh, ketaatannya pada agama membuatku sangat tertarik padanya. Satu lagi yang pasti, aku berharap semoga ia belum berpasangan dengan wanita manapun.

Kini, sudah tahun keempat aku melihatnya. Tak pernah ada tegur sapa di antara kita, kecuali sapaan senyum jika saling berpapasan. Sungguh, aku selalu deg-degan setiap kali mendapatkan senyuman yang kurasa maut itu.

Hingga, ia datang dengan wajah berseri, menyampaikan satu niatan besar dalam hidupnya. Saat itu, usai sholat dhuhur, aku tengah melipat mukena, tak menyadari kehadirannya sama sekali.

"Aku ingin kau menjadi makmumku...!!!"(kata pria idaman ku.)

Bengong. Ya, ekspresiku saat itu hanya bengong, kaget, campur tak percaya. Kau tahu betapa menegangkannya dilamar dalam keadaan tak siap. Lalu, sejurus kemudian ia mengangguk mantap seraya tersenyum lebar.

"Aku percaya dan yakin, kau bisa menjadi ibu dari anak²ku kelak...!!!" (sambungnya.)

Sejenak aku tak bisa menjawab pertanyaannya, aku hanya bisa terdiam. Didalam hatiku, aku hanya mengucap rasa syukur kepada Allah SWT. dan hanya empat kalimat yang dapat aku
ucapkan kepadanya. yaitu, "Silahkan Temui Orang Tuaku...!!!"

Ya Allah...
Aku benar² speechless mendengarnya. Bayangkan saja, do'a tiga menitku ternyata dikabulkan. Tiga menit dalam empat tahun.

[-] Bukankah itu waktu yang lama...
[-] Tidak, itu bukan waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku dengan lelaki yang kucintai diam²...!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar