Dear Wanita Indonesia..
Merawat dan menjaga kesehatan vagina sangat penting demi menghindari resiko dikemudian hari.
Permasalahan organ intim ini biasanya muncul akibat salah perawatan maupun hubungan seks dengan banyak pasangan.
Berkat kemajuan teknologi dan produk perawatan yang makin berkualitas, masalah organ ini mulai bisa diatasi.
Munculnya keputihan, bau tak sedap, gatal-gatal menandakan pada organ yang tidak terawat.
1. Mencuci Vagina
Secara alami, organ ini memiliki pelindung yang disebut Ph derajat keasaman. Pada umumnya, Ph derajat keasaman pada organ yang normal adalah 3,5 sampai 4,5 Ph. Ph ini bisa rusak dan menimbulkan berbagai keluhan, bila cara merawatnya salah. Dengan terlalu seringnya dibersihkan dengan sabun atau ramuan rempah pewangi, justru bisa merusak Ph-nya. Untuk perawatan sehari-hari, usai buang air sebaiknya dibersihkan dengan air yang bersih dan dikeringkan dengan tisu.
Arah mencuci sebaiknya dilakukan bukan mengarah ke anus. Meskipun tampak sepele, namun bila Anda salah melakukannya, maka dapat merusak ph karena tangan yang dipergunakan membersihkan, menyentuh anus hingga ada kontaminasi yang justru mampu merusak vagina. Usai dicuci harus dikeringkan kalau basah dan lembab bisa merangsang tumbuhnya jamur.
Jamur dapat pula tumbuh dengan mudah bila rambut vagina terlalu panjang dan banyak. Rambut yang terlalu panjang dan banyak selain menutup bibir atas organ intim ini, juga akan tampak kurang sehat dan cantik, karena bisa sebagai sumber iritasi. Hindari rambut yang tumbuh terlalu lebat. Tapi jangan terlalu pelontos karena akan menghilangkan daya tarik sensualnya.
Iritasi pada vagina ditandai dengan kulit meradang, merah, terasa gatal, panas, perih dan bengkak. Biasanya disebabkan keringat berlebihan karena terlambat mandi, gesekan pakaian dalam yang ketat dan garukan kuku. Masalah ini juga bisa timbul karena terobsesi ingin selalu bersih hingga kebanyakan menggunakan sarana pembersih organ intim. Iritasi juga bisa terjadi bila mencuci organ intim dengan air panas, mempergunakan sabun yang berlebihan, atau pun menggunakan kompres larutan obat yang terlalu pekat.
Bila penyakit pada vagina tidak kunjung sembuh, segeralah cukur habis rambut kemaluan, olesi salep tipis dan merata. Jangan membasuh dengan air panas atau air di toilet umum. Bila ada luka, bilaslah dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya bila usai buang air. Jika terasa gatal, jangan digaruk. Akan lebih baik dikompres dengan air es.
2. Hindari CD Ketat
Agar tidak bermasalah dengan vagina Anda, cegahlah selalu dengan mengeringkan organ intim usai buang air bersih dengan tisu yang bersih pula. Hindari penggunaan pakaian dalam yang ketat. Sesekali, gunakanlah sabun cair pembersih dengan Ph 4-5.
3. Pentingnya Pemeriksaan Pap Smear
Membersihkan vagina yang mempergunakan rempah atau sabun wangi sebaiknya dilakukan sebulan sekali setelah menstruasi atau datang bulan. Perawatan ini perlu, selain membuat aroma harum, ph menjadi lebih segar dan sehat. Memberi uap rempah bisa dilakukan pada perempuan, baik bagi yang belum pernah berhubungan seks, maupun yang sudah.
Perawatan vagina tidak hanya bagian luar saja, pada bagian dalam yaitu seputar mulut rahim pun perlu dirawat. Perawatan mulut rahim ini diawali dengan pemeriksa pap smear. Perawatan ini dapat mendeteksi secara dini kanker leher rahim.